Selasa, 31 Januari 2012

Kesuksesan Bukan Melulu Soal Uang [5]: Cerita Tentang Bagus Rahmat Prabowo


Kesuksesan bukan melulu soal uang. Kesuksesan adalah juga ketika bertekun pada suatu pengabdian yang lahir atas keprihatinan terhadap persoalan masyarakat yang lebih luas, dan terus bergerak maju sekalipun kesulitan demi kesulitan menghadang perjalanan pencapaian cita-cita itu. Itulah yang kita pelajari melalui sosok “Bagus Rahmat Prabowo: Kegelisahan Terhadap HIV/AIDS” (Kompas, Jum’at, 06 Januari 2012).
Selalu dimulai dari suatu keputusan. Sejak masih kuliah Bagus sudah aktif mendedikasikan diri sebagai relawan, khususnya untuk masalah kesehatan reproduksi. Bersama temannya, sesama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bagus sering memberi ceramah di SMA-SMA di Bandung untuk mensosialisasikan kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Kegiatan tersebut dijalaninya hingga dia mendapat gelar dokter.

Kegelisahan Bagus atas penyebaran HIV/AIDS bermula saat dia mengelola klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di kawasan lokalisasi Saritem, Bandung. Tugasnya adalah mencari tahu angka prevalensi Infeksi Menular Sex (IMS) di Bandung. Dalam tugasnya, dokter muda tersebut bergaul dekat dengan kelompok yang rentan IMS, seperti para Pekerja Sex Komersial (PSK), homoseksual, maupun masyarakat umum. Walaupun banyak tantangan dan hambatan, Bagus tetap memegang komitmen tinggi terhadap pengabdiannya atas isu HIV/AIDS. Bagus terus menimba ilmu, pengetahuan, dan wawasan-wawasan baru tentang HIV/AIDS. Bagus juga mendedikasikan diri pada berbagai organisasi/lembaga yang secara khusus menangani HIV/AIDS. Salah satunya, dia pernah aktif di Komisi Nasional Penanggulangan AIDS pada periode 2009-2011. Dia juga pernah magang di satu lembaga di Sydney, Australia, terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS. Selain menjadi pembicara, Bagus juga aktif membangun jejaring, karena sadar bahwa persoalan HIV/AIDS tidak bisa ditangani seorang diri. Bagus juga menginisiasi sebuah gerakan kepedulian, yaitu Dokter Aksi. Gerakan ini digagas agar dokter-dokter muda mau berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas dan belajar dari lapangan. Gagasan itu muncul karena keprihatinan Bagus pada mahasiswa kedokteran saat ini yang lebih berotientasi pada uang. Bagus juga aktif memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi , seperti menulis blog, berkicau melalui Twitter dan Facebook.

Bagus Rahmat Prabowo adalah sosok Sang Pemenang, yang terus bertahan dalam menghadapi setiap kesulitan dan terus maju selangkah demi selangkah. Kesuksesan bagi dia bukan semata soal uang. Bagi dia, jika mampu memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik sudah merupakan kesuksesannya terhadap pengabdiannya kepada masyarakat, khususnya bagi penanggulangan HIV/AIDS. Sejak 2011, Bagus juga aktif di WHO Indonesia, HIV Unit, yang wilayah tanggung jawabnya mencakup area Jawa dan sebagian Sumatera. Komitmen yang tinggi, pengorbanan, dan kegigihan, merupakan modal yang kuat bagi perjalanan dokter Bagus Rahmat Prabowo dalam menyusuri rute Sang Pemenang.

1 komentar:

  1. semangat dok....salut dengan dedikasi dokter terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.... disisi lain banyak orang indonesia tidak peduli dengan kesehatan masyarakat terutama penularan IMS dan HIV... dengan semakin menjamurnya bisnis esek-esek dikota besar maupun di desa .

    BalasHapus