Rabu, 30 November 2011

Attitude Determines Altitude


"There is little difference in people, but that little difference makes a big difference. This little difference is attitude. The big difference is whether it is positive or negative."
 Clement W. Stone

Attitude adalah sikap mental, suatu cara pandang bagaimana kita merespon suatu keadaan, suatu penilaian (judgement) terhadap suatu fakta. Attitude bisa positif ataupun negatif. Attitude yang positif atau negatif akan membuat perbedaan yang besar. Perjalanan Sang Pemenang terdiri atas serangkaian hasil. Bagaimana cara kita menyikapi setiap hasil yang didapat membentuk pola pikir kita. Jika terhadap setiap hasil apapun kita menerimanya secara positif maka kita akan menghasilkan citra diri (self image) yang positif. Citra diri yang positif akan membuat kita menjadi lebih percaya diri. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan mendorong antusiasme, dan selanjutnya akan mendorong kita ke tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.   
Thomas Alfa Edison, penemu lampu pijar, ketika itu sedang dalam pencarian untuk menemukan pengganti mantel gas. Dia begitu antusias dan tenggelam dalam usahanya itu sehingga akhirnya keluarga dan teman-teman meminta Thomas Alfa Edison menghentikan eksperimennya karena telah mengabaikan keluarga dan teman-temannya. “Sudah 10.000 kali eksperimen Anda telah gagal, lalu buat apa melanjutkan eksperimen?”, kata teman-temannya membujuk. Thomas Alfa Edison menjawab demikian, “Saya bukan gagal 10.000 kali, tetapi justru saya berhasil mengetahui bahwa 10.000 cara tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan”. Hari ini, attitude positif dari seorang Thomas Alfa Edison telah membuat perbedaan yang besar dalam peradaban manusia. Dengan merespon setiap kegagalan sebagai upaya pembelajaran dan keyakinan untuk berhasil maka kesuksesan tinggal masalah waktu saja. Kegagalan adalah sukses yang tertunda, bukan?
Dua puluh tahun yang lalu ketika selesai masa pelatihan selama sebulan sebagai tenaga penjualan, saya mulai mempraktekan apa yang saya dapatkan selama pelatihan ke dunia nyata penjualan. Sebagai Sales Engineer baru saya mendapat wilayah penjualan yang masuk kategori “kering” karena hampir semuanya adalah pelanggan BSH (Barisan Sakit Hati) akibat ulah tenaga penjualan sebelumnya. Bagaimana saya menyikapi kondisi tersebut? Saya merespon secara positif. Saya melihat bahwa kondisi itu memberi saya kesempatan untuk melayani mereka lebih baik daripada tenaga penjual sebelumnya. Tantangan kedua adalah melawan diri sendiri. Sebelumnya, selama lima tahun saya adalah wakil kepala sekolah dan guru, yang dihormati baik oleh guru ataupun murid-murid. Saya lebih banyak didengar daripada mendengar. Tetapi ketika saya menjadi tenaga penjualan saya harus menghadapi situasi yang sangat berbeda. Saya harus merendahkan hati untuk lebih banyak mendengar dibanding berbicara. Saya harus panjang sabar menunggu orang yang harus saya temui, kadang hingga berjam-jam. Itulah keadaan yang harus saya terima, tidak mudah memang terutama saat bulan-bulan pertama, namun saya merespon dengan positif. Apakah semua itu menjamin keberhasilan saya? Ternyata tidak juga, setidaknya pada tiga bulan pertama. Selama tiga bulan pertama berturut-turut saya belum bisa mencapai target penjualan yang ditetapkan walaupun sejak bulan pertama hasil penjualan saya selalu meningkat. Saat seperti itulah attitude positif membedakan attitude yang negatif. Jika attitude saya negatif, saya akan merasa bahwa memang tidak berbakat sebagai tenaga penjualan, dan tidak lama kemudian kemungkinan saya akan mengakhiri dengan surat pengunduran diri, dan itu dalam jangka panjang akan terus berbekas dan mempengaruhi citra diri. Tetapi, dengan attitude positif saya memandang ketidakberhasilan tersebut sebagai proses pembelajaran dan saya terus meningkatkan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang saya lakukan sebelumnya. Bulan keempat dan seterusnya saya tidak pernah lagi tidak mencapai target penjualan. Kepuasan pelanggan wilayah penjualan saya terus meningkat, yang tadinya BSH berubah menjadi BSP (Barisan Puas Hati). Dan hasil insentif penjualan yang terkumpul pada akhirnya dapat saya gunakan untuk uang muka pembelian rumah sederhana saya yang pertama, sebagai persiapan rencana berumah tangga.
Jadi, ingatlah bahwa tidak penting apa kondisi yang terjadi dalam hidup kita. Bagaimana kita bersikap terhadap apa yang terjadi dan apa yang kita lakukan kemudian merupakan hasil langsung dari apa dan bagaimana kita berpikir. Itulah attitude yang akan menentukan sejauh kita akan mencapai tangga kesuksesan. Seperti yang dikatakan Thomas Jefferson bahwa tidak ada sesuatu yang dapat menghentikan orang dengan sikap mental yang tepat dari pencapaian tujuannya, sebaliknya tidak ada satupun di dunia ini yang dapat membantu orang dengan sikap mental yang salah.

“Nothing can stop the man with the right mental attitude from achieving his goal; nothing on earth can help the man with the wrong mental attitude.”
 Thomas Jefferson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar