Minggu, 20 November 2011

Tahu Apa Yang Ingin Dicapai


Ada yang bisa dipelajari dengan membaca sosok I Gede Siman Sudartawa di harian Kompas, Sabtu, 19 Nopember 2011 hal 16. Usianya masih muda, baru 17 tahun. Namun, di SEA GAMES XXVI 2011 Siman berhasil mendulang 4 buah emas dan memecahkan dua rekor SEA Games. Emas tersebut didapatnya pada cabang renang nomor 50, 100 dan 200 meter gaya punggung dan 4x100 meter gaya ganti estafet putra. Sedangkan rekor yang berhasil dipecahkan adalah dari nomor 100 meter gaya punggung, yaitu 55,59 detik. Rekor sebelumnya 56,16 detik dipegang atas nama Lim Keng Liat yang tercipta pada 11 September 2001. Rekor kedua adalah pada nomor 50 meter gaya punggung, yaitu 25,62 detik, tercipta atas nama Siman karena nomor 50 meter gaya punggung baru pada SEA Games kali ini diperlombakan.

Apa yang bisa dipelajari dari sosok Siman? Pertama adalah visi yang sangat jelas, Siman ingin menoreh prestasi melalui cabang olahraga renang. Ada banyak dari antara kita hingga saat ini tidak memiliki tujuan atau cita-cita. Mereka mungkin tidak tahu mau kemana atau mungkin karena takut menetapkan target. Ada cerita mengenai dua sekawan yang sedang mengembara berjalan menyusuri suatu jalan desa. Suatu ketika dua sekawan itu sampai di suatu persimpangan. Mereka bingung arah mana yang harus mereka lalui, ke kiri, ke kanan atau lurus? Saat mereka sedang kebingungan mereka lihat sepertinya seorang penduduk setempat berjalan mendekati mereka. Ketika penduduk tersebut sudah berada di depan mereka, bertanyalah mereka kepada penduduk itu, “Bapak, kami sedang bingung arah mana yang sebaiknya kami ambil, ke kiri, ke kanan atau lurus? Mungkin bapak bisa bantu kami?” Si orangtua itu balik bertanya kepada dua sekawan tersebut, “Kalian mau kemana sesungguhnya?”. Kedua sekawan itu saling berpandangan mata dan mengangkat bahu, “Kami juga tidak tahu, pak”, jawab mereka. Sambil tersenyum si bapak berkata, “Nak, jika kalian tidak tahu mau menuju kemana maka apakah ada bedanya kalian ke kiri, ke kanan atau lurus?”. Jadi, jika Anda masih mengalami kebingungan seperti cerita dua sekawan di atas maka mulailah tetapkan tujuan Anda. Apa yang ingin Anda capai pada bulan ini, tiga bulan mendatang, enam bulan mendatang atau setahun mendatang. Saat akhir tahun seperti sekarang adalah momen yang tepat untuk merenungkan apa-apa yang ingin Anda capai  di tahun mendatang. 
      
Kedua, Siman memiliki komitmen yang tinggi pada visi tersebut. Semua yang harus dilakukan untuk mencapai cita-citanya dia jalani. Apakah mudah? Sama sekali tidak, tetapi Siman berani membayar harga untuk mencapai cita-citanya. Siman berlatih beberapa jam pada pagi hari dan beberapa jam pada sore hari, sedangkan pada siang hari dia berlatih beban untuk memperkuat otot. Selain latihan, agar dia bisa mengikuti sekolah formal yang ditinggalkan maka dia mengambil home schooling di Jakarta karena Siman masih terdaftar sebagai pelajar kelas II SMA Olahraga di Riau. Demikian juga halnya, Anda perlu memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalani proses dalam mencapai apa yang telah Anda tetapkan.

Ketiga, Siman sudah siap menetapkan target yang lebih tinggi lagi. Dia sudah bertekad menembus babak 16 besar pada Olimpiade London 2012, mengincar medali emas pada Asian Games 2014, dan mendulang prestasi di Olimpiade 2016 di Brasil. Anda lihat, Siman menetapkan target secara bertahap. Saat ini dia sudah berhasil di SEA Games, maka berikutnya adalah di tingkat Asia lalu dunia. Ada suatu pentahapan dalam mencapai apa yang dia inginkan. Demikian juga halnya Anda perlu menetapkan tahapan-tahapan yang harus Anda lalui dalam mencapai apa yang Anda inginkan.

1 komentar: