Ika Keke |
Keke terlahir di sebuah keluarga bahagia, anak pertama dari dua bersaudara itu lahir di Jakarta, 31 Oktober
1977. Almarhum ayahnya, Popoh Esa Surya Djataka (Ong Hay Djin), bekerja di perusahaan Oil Company PT Dual, yang berpusat di
Amerika. Ibunya, Asih
Setyawati, adalah murni ibu
rumah tangga yang dengan setia mengajarkan, membimbing, menjaga dan memberikan
yang terbaik untuk anak-anak dan suaminya
tercinta.
“Saya terlahir dari dua insan dengan karakter yang berbeda”, tutur Keke. “Papa seorang
Tionghoa dan mama asli orang pribumi”, lanjut Keke. “Papa
mengajarkan anak-anaknya walaupun perempuan harus bisa dan mampu seperti anak
laki-laki. Sedangkan mama mengajarkan prinsip hidup bahwa seorang wanita harus
tegar, sopan bertutur kata, bertingkah laku baik serta harus dapat menjadi arti
untuk orang-orang yang ada disekeliling saya,
terutama untuk keluarga”, ungkapnya.
“Dari papa, saya belajar bagaimana
menghadapi kehidupan dengan prinsip yang dia tanamkan kepada saya. Hidup adalah tantangan dan
jawaban. Ditantang baik jawabnya baik. Ditantang jelek jawabnya jelek. Itulah
prinsip dari papa”, ujarnya. “Sedangkan mama mengajarkan saya bahwa sabar adalah jawaban dari setiap
permasalahan yang terjadi, karena apa yang kita tabur itulah yang kita tuai”,
kata Keke menjelaskan prinsip hidup yang didapat dari ayah dan ibunya. “Kesuksesan dan kebahagiaan tercipta karena kedekatan kita
dengan Yang Maha
Kuasa”, lanjut Keke
yang sangat ingat atas filosofi hidup yang dia dapatkan dari
kedua orangtuanya.
Keke selalu mendapatkan
yang terbaik dari kedua orangtuanya, terutama
dari ayahnya. Keke memiliki kenangan yang seluruhnya indah bersama kedua
orangtuanya.
“Papa bekerja di perusahaan asing, dan sering ditugaskan keluar negeri. Saya sering merasa
marah kalau pagi-pagi harus mengantar papa ke Bandara”, akunya. Keke marah karena akan ditinggal pergi ayahnya. “Kenangan yang tergores yang masih saya ingat, saat saya
menangis papa hanya menghibur dengan mengatakan ‘Karena papa ingin kamu besar
nanti bisa keliling dunia, dan salah satu yang bisa mewujudkan impian itu harus
naik pesawat’. Saat papa berbicara, mata papa berkaca-kaca. Sejak saat itu saya tidak pernah
marah apabila mengantar papa ke Bandara”, akunya. “Setiap papa
pergi ke negara manapun beliau selalu mengirimkan post card yang bergambar
negara atau kota yang disinggahinya berisi kata-kata untuk istri dan
anak-anaknya”, lanjut Keke.
“Satu hal
yang selalu papa ingat dari saya adalah bahwa saya
tidak suka masak, mencuci dan pekerjaan yang sifatnya rutinitas. Papa
mengatakan bahwa saya harus lebih pintar dari wanita-wanita lain karena harus
membayar orang untuk
mengerjakan sesuatu yang saya tidak suka”, kenang Keke.
“Tetapi mama selalu sabar
mendampingi saya untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut selama tinggal di
asrama”, sambung Keke.
“Ada satu moment dimana saya kecewa
karena saya meminta barang yang saya inginkan tetapi mama hanya membelikan
barang yang saya butuhkan. Tidak semua barang yang saya inginkan dibelikan oleh mama. Saya pulang
dengan keadaan marah. Lalu papa
mengajak saya kembali ke toko tersebut untuk membeli barang yang saya mau, tetapi saya tidak menginginkannya lagi. Papa berbicara
kepada saya, beliau mengatakan bahwa
semua laki-laki yang ada di dunia ini ingin menyenangkan orang yang dia sayangi. Saat itu saya menangis. Kemudian papa mengatakan bahwa ‘Mama mungkin benar kamu tidak perlu membeli barang
yang kamu inginkan, cukup membeli barang yang kamu butuhkan’. Begitu banyak laki-laki yang
dipenjara karena ketidakmampuan dia untuk menyenangkan orang yang dia sayangi dengan menghalalkan segala cara”, jelas Keke panjang lebar.
“Papa hanya ingin saya memiliki
skill yang bisa memback up kehidupan saya. Papa
berpesan bahwa perbedaan itu ada setelah kita jalani. Kalau saya tidak bisa
mempertahankan rumah tangga saya beliau hanya ingin saya bisa menghadapi
semuanya dengan kemampuan saya tanpa membebani orang lain. Itu yang membuat
saya kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan seberat apapun yang ada dihadapan saya”, ungkap Keke.
“Mama adalah sosok wanita yang paling
luar biasa kesabarannya. Itu merupakan anugerah terindah untuk saya agar bisa
menjadi wanita yang selalu semangat dalam keadaan apapun. Mama selalu mengingatkan saya bahwa
saya tidak pernah sendiri karena ada Allah Bapa yang selalu setia menjaga,
membimbing dan menuntun saya untuk selalu berdiri tegak menjalani kehidupan”, ujarnya.
Kehidupan bahagia yang dinikmati Keke pada masa kecilnya,
prinsip hidup, filosofi, dan didikan kedua orantuanya membentuk Keke menjadi
wanita yang tangguh dalam menghadapi kehidupan. Ayahnya telah menanamkan sifat alertness ke dalam diri Keke. Sifat yang
sangat membantu Keke dalam menjalani kehidupannya kelak.
Setelah lulus dari Akademi Sekretaris LPK Tarakanita,
Keke bekerja sebagai sekretaris
di Graha Irama hanya untuk tiga bulan saja. Ternyata, passion-nya
bukan sebagai sekretaris. Dia
pindah kerja sebagai supervisor di sebuah
bank international.Usia Keke saat itu 24
tahun, dan menjabat sebagai CCAM (Corporate Channel Area Manager). "Di sana
saya belajar banyak tentang dunia perbankan dan bisnis kartu kredit di
Indonesia", akunya.
“Ketika bekerja di Citi Bank saya
memenangkan reward yang membuat saya dapat mengunjungi beberapa negara, salah
satunya Champion Forum di kota Sydney, Australia pada tahun 2004, dimana semua The Best
Asia Pasific berkumpul untuk diberikan tropi penghargaan”, ujar Keke. “Kami
menginap di Four Season Sydney, dimana
setiap orang diberikan kamar masing-masing dan diberikan banyak hadiah. Kami
juga sempat melihat Live Concert Kyle Minough, dan dijemput dengan mobil limosin
serta dinner di Opera House”, lanjutnya menceritakan momen itu.
“Peristiwa itu yang menginspirasi
saya bahwa dimana pun saya bekerja saya harus menjadi
yang terbaik dan bisa membuat orang-orang yang di sekeliling saya terinspirasi untuk
berprestasi”, lanjutnya.
“Kita tidak bisa mengulang masa lalu.
Kalau kita tidak menjadi sukses saat ini maka umur
terus bertambah dan kehidupan terus berjalan. Umur tidak menunggu kita tetapi
menggilas kita apabila kita tidak punya
value di dalam menjalani hidup ini”, kata Keke.
Selepas dari Citi
Bank, Keke pindah ke Bank Danamon sebagai Relationship Manager untuk penjualan bundling produk
mortgage. Di sana Keke hanya bertahan satu tahun. “Saya diminta oleh mantan boss saya untuk set up tim kartu
kredit Bank BCA”, jelasnya. “Di sana saya memulai karir saya sebagai Business Manager
untuk penjualan kartu kredit. Diawali dari lima orang supervisor dan 60 orang tenaga sales pada bulan November 2005.
Lima tahun saya di BCA, besar bersama BCA yang
mengajarkan saya banyak hal terutama mengenai hebatnya BCA tumbuh menjadi bank swasta terbesar di Indonesia melalui program-program yang luar biasa
dan orang-orang hebat di dalamnya”, tutur Keke. “Setelah lima tahun saya keluar dari BCA. BCA telah membuat
saya survive dan berani
melangkah ke beberapa bank yang sesuai dengan talenta yang saya miliki dan
mimpi saya”, lanjut Keke.
Keke sudah mewarisi sifat alertness dari ayahnya. Dia mempersiapkan dirinya sebaik mungkin
agar siap dan sigap menangkap kesempatan yang ada. “Satu hal yang saya ingin sampaikan kepada teman-teman, hobi saya adalah berkhayal. Khayalan
yang saya buat selalu saya tulis pada saat malam tahun baru di belakang foto saya. Dan saya selalu
membuat strategi untuk mewujudkan khayalan tersebut dari tahun ke tahun sampai
saat ini”, ujarnya memberitahukan kebiasaannya.
“Pada tanggal 2 Juni 2010, ada dua orang besar yang menawarkan
kesempatan saya menjadi Direktur Utama.
Ternyata apa yang menjadi impian saya terwujud di umur 33 tahun. Saya menjadi
seorang direktur yang membawahi karyawan agency sebanyak 1.300 orang. Kesempatan yang saya dapatkan dan kehidupan yang saya miliki
tidak lepas dari orang-orang yang selalu men-support,
membimbing dan mengajarkan saya tentang kehidupan”, tutur Keke.
“Setelah dua tahun saya meninggalkan
BCA, saya kembali bekerja di BCA, bukan untuk flashback tetapi untuk me-rewind kesuksesan melalui strategi pekerjaan, situasi dan
kondisi yang berbeda”, jelas Keke.
Keke pun sadar bahwa setiap
orang pasti akan mengalami saat dimana ada orang yang tidak suka dengan
kesuksesan yang kita miliki. Keke pun pernah mengalaminya.
Itu lah situasi tersulit yang pernah dia alami. Namun, dia berjuang melawan
situasi dan kondisi yang tidak bisa dikontrolnya. Dalam situasi sulit itu, Keke
mendapat kekuatan dari seseorang yang mengatakan bahwa rejeki itu tidak bisa
direbut. Rejeki itu tidak salah kantong. Seandainya direbut atau salah kantong
maka tidak akan bertahan lama karena orang hanya bisa mengambil buah dari pohon
yang kita tanam, bukan pohonnya. “Kata-kata
itu yang
membuat saya mampu mengatasi masalah yang saya hadapi”, ungkap Keke.
“Situasi yang membanggakan dalam
hidup saya adalah saat bisa
mewujudkan apa yang menjadi harapan dan mimpi orang-orang yang bekerja bergandengan
tangan dengan saya. Berjuang bersama untuk mewujudkan impian dan harapan”, katanya. “Contohnya, saya
dapat merasakan kebahagiaan saat
saya melihat karyawan yang berprestasi dan bisa mewujudkan impiannya, sekali pun dia berasal dari keluarga yang kurang
mampu, dari latar belakang pendidikan yang tidak tinggi dan orang yang secara fisik bukan orang yang sempurna
tetapi bisa membahagiakan keluarganya”, lanjutnya memberi contoh.
Pekerjaan Keke berhubungan dengan me-manage people, maka dia selalu memberikan motivasi kepada tim agar bisa
mendobrak batas kemampuan mereka untuk memberikan yang terbaik. “Pengalaman yang sangat menyenangkan saat saya bisa mewujudkan impian mereka. Naik pesawat terbang, jalan-jalan keluar negeri, dan
melihat mereka tersenyum saat berbicara dengan saya, ‘Bu, akhirnya saya bisa juga naik
pesawat’. Saat mendengar itu hati saya
sangat bahagia”, paparnya.
“Dalam perjalanan pasti ada suka dan
duka yang saya alami dalam menjalani karir kurang lebih selama 10 tahun. Suka
pada saat saya membuat orang-orang berjalan bergandengan tangan dengan saya
sukses dan bisa menjadi kebanggaan,
terutama untuk keluarga dan orang-orang di sekeliling mereka”, akunya. “Duka ketika
tidak bisa membuat orang lain sukses karena kesuksesan orang bukan di tangan
kita. Kemauan dan semangat orang tersebut lah faktor kuncinya. Melihat orang yang kehidupannya
menurun itu adalah duka terdalam yang saya alami”, sambung Keke.
“Kesuksesan yang saya capai tidak lepas dari papa yang selalu
mengajarkan saya dalam kondisi apapun saya harus berjuang karena ada harga yang
harus di bayar untuk setiap kesuksesan.
Dan kesuksesan seseorang tidak lepas dari orang di sekelilingnya. Jadi, dengan kata lain jika kita kumpul dengan pecundang maka akan jadi
pecundang. Tetapi, jika kita kumpul dengan orang sukses maka kita akan sukses
juga”, tutur Keke.
Dan Keke tidak pernah berhenti untuk terus mempersiapkan
dirinya dan memperkaya wawasannya, termasuk kebiasaan membaca buku. “Buku adalah jendela dunia yang mengajarkan saya banyak hal
hanya dengan membaca”, ujarnya. Keke senantiasa be alert. Keke
adalah Sang Pemenang yang selalu mempersiapkan kesuksesannya. “Begitu juga bagian kesuksesan saya di umur yang ke 35 pada 31
Oktober 2012. Akhirnya saya bisa menyelesaikan pengalaman saya dalam buku ini untuk menjadi kenangan
terindah bagi anak cucu saya di masa depan. Bahwa perjuangan dan kesuksesan
memerlukan proses dan ada harga yang harus di bayar dengan tetesan air mata,
kerja keras, doa dan keyakinan bahwa pasti
apa yang Tuhan berikan kepada umatnya akan indah pada waktunya, seperti
matahari yang selalu bersinar di pagi hari”, ujarnya
sambil tersenyum.
Di akhir
perbincangan Keke berpesan untuk para pembaca bahwa orang tua adalah kunci
dunia untuk anak-anaknya, selagi kita masih panjang umur terus berusaha memberikan
yang terbaik karena waktu tidak bisa diputar kembali. Buat cerita terindah
untuk hidup Anda, karena hidup ini terlalu singkat kalau hanya berbuat
biasa-biasa saja.
Keke adalah Sang Pemenang.
Catatan:
- Kisah di atas adalah hasil editing saya atas hasil wawancara sahabat saya, Timoteus ‘Silent Motivator’ Talip, terhadap Gabriella Kevinka Ika Keke. Kami bersama dengan seorang sahabat lainnya, Helena Abidin, sedang menyelesaikan penulisan sebuah buku yang berjudul “ANGEL & DEMON: 30 Kisah Sang Pemenang”, dan kisah di atas adalah salah satunya.
- Terima kasih Anda sudah menyempatkan waktu membaca artikel ini. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat silahkan berbagi dengan keluarga dan teman Anda, atau berikan komentar pada kotak yang telah disediakan.
- Bila Anda ingin secara otomatis mendapat artikel-artikel terbaru dari blog ini di email Anda, silahkan klik “Join this site” pada bagian kanan atas tampilan blog.
Keke bayar dong hutang saya ..
BalasHapus