Senin, 12 Maret 2012

Kesuksesan Sang Pemenang Sejati Dibangun di Atas Pondasi Batu Karang


There is no “Right” way of doing something “Wrong” – Stephen C. Phillips

Adalah Rudy Kurniawan, pedagang dan kolektor minuman anggur (wine), yang membuat heboh negera Paman Sam, khususnya komunitas penggemar dan kolektor wine di Amerika Serikat. Rudy Kurniawan, orang Indonesia, ditangkap FBI pada hari Kamis, 8 Maret 2012 yang lalu atas tuduhan menjual wine palsu (Kompas, 10 Maret 2012) atas laporan miliarder William Koch yang membeli 5 botol wine palsu senilai US$ 75 ribu atau sekitar Rp 684 juta dari kurun 2005-2006. Tergelitik rasa ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok Rudy Kurniawan, saya googling namanya dan muncullah hasil 1.500.000 tautan yang terkait dengan nama Rudy Kurniawan! Sebagian besar tautan itu berisi berita mengenai penangkapannya oleh FBI.
DetikNews menuliskan, Rudy, pria berusia 35 tahun kelahiran Jakarta, diperkirakan masuk ke AS sekitar tahun 1995 dengan visa pelajar, namun setahun kemudian dia drop-out. Sekitar tahun 2000, Rudy mulai membeli dan mengumpulkan wine yang termasuk kategori langka, yaitu Bordeaux dan Burgundy yang bernilai puluhan juta per botolnya. Disebutkan Rudy, mengucurkan jutaan dollar Amerika Serikat setiap bulannya untuk membeli dan mengkoleksi wine-wine tua. Pembelian yang dilakukan Rudy melejitkan harga wine tua. Banyak orang-orang kaya yang mulai berebut membelinya. Rudy pun mulai menjual koleksi wine- nya. Sebotol Chateau Lafleur, berlabel tahun 1949, pada pelelangan di rumah lelang The Acker, Merall & Condit Company (AMC) di New York pada 23 April 2005 berhasil dijual dengan harga hampir seratus juta rupiah. Bahkan sebotol Chateau Petrus, berlabel 1947 dihargai US$ 30.000! Dikabarkan, pada tahun 2006, Rudy berhasil meraup US$ 35 juta dari penjualan koleksinya.

Rudy Kurniawan (Los Angeles Times)
Sejauh itu, gambaran sosok Rudy Kurniawan adalah gambaran sukses seorang kolektor wine, yang menikmati gaya hidup orang sukses di megapolitan di negara Paman Sam. Namun, akhir dekade lalu merupakan ujung dari kesuksesannya. Dilaporkan, sepanjang tahun 2007 Rudy berhutang US$ 7,4 juta pada balai lelang AMC. April 2007, dia bermaksud menjual wine Le Pin pada balai lelang Chrisitie’s. Namun dibatalkan karena Christie’s menemukan bahwa wine tersebut palsu. Awal 2008, Rudy meminjam uang sebesar US$ 3 juta pada anak perusahaan Emigrant Bank. Di tahun yang sama, Rudy berniat melelang wine Ponsot melalui balai lelang AMC. Namun, kembali penjualan tersebut dibatalkan oleh AMC karena wine tersebut adalah palsu. Awal 2009, pihak Emigrant Bank mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri di New York atas kegagalan Rudy membayar pinjamannya. September 2009, miliarder AS William Koch mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tinggi California karena mendapati 5 botol wine yang dibelinya melalui lelang dan penjualan privat dari AMC adalah palsu. Dan minggu lalu, Rudy Kurniawan ditangkap dan ditahan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat.

Terlepas apakah nantinya dakwaan-dakwaan terhadap Rudy Kurnawan itu terbukti atau tidak, satu hal yang perlu selalu diingat bahwa kegagalan bersifat sementara, demikian juga kesuksesan yang dibangun atas ketidakjujuran. Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu ia akan jatuh juga. Kesuksesan Sang Pemenang sejati (The Real Winner) dibangun di atas pondasi batu karang, yaitu karakter-karakter kuat yang baik (lihat artikel saya “The Flower of Character”). Kesuksesan yang dibangun di atas pondasi pasir akan lenyap tersapu ketika badai menerpa. Kehormatan, integritas, dan harga diri adalah milik kita. Dan tidak seorangpun yang dapat merenggutnya dari kita, kecuali kita sendiri yang mencampakkannya.

Catatan
  • Terima kasih Anda sudah menyempatkan waktu membaca artikel ini. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat silahan berbagi dengan keluarga dan teman Anda, atau berikan komentar pada kotak yang telah disediakan.
  • Bila Anda ingin secara otomatis mendapat artikel-artikel terbaru dari blog ini di email Anda, silahkan klik “Join this site” pada bagian kanan atas tampilan blog.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar