"There is little difference in people, but
that little difference makes a big difference. This little difference is
attitude. The big difference is whether it is positive or negative."
Clement W. Stone
Attitude adalah sikap mental, suatu cara
pandang bagaimana kita merespon suatu keadaan, suatu penilaian (judgement) terhadap suatu fakta. Attitude bisa positif ataupun negatif. Attitude yang positif atau negatif akan
membuat perbedaan yang besar. Perjalanan Sang Pemenang terdiri atas serangkaian
hasil. Bagaimana cara kita menyikapi setiap hasil yang didapat membentuk pola
pikir kita. Jika terhadap setiap hasil apapun kita menerimanya secara positif maka
kita akan menghasilkan citra diri (self
image) yang positif. Citra diri yang positif akan membuat kita menjadi
lebih percaya diri. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan mendorong
antusiasme, dan selanjutnya akan mendorong kita ke tingkat keberhasilan yang
lebih tinggi.
Thomas Alfa Edison, penemu lampu pijar,
ketika itu sedang dalam pencarian untuk menemukan pengganti mantel gas. Dia
begitu antusias dan tenggelam dalam usahanya itu sehingga akhirnya keluarga dan
teman-teman meminta Thomas Alfa Edison menghentikan eksperimennya karena telah mengabaikan
keluarga dan teman-temannya. “Sudah 10.000
kali eksperimen Anda telah gagal, lalu buat apa melanjutkan eksperimen?”,
kata teman-temannya membujuk. Thomas Alfa Edison menjawab demikian, “Saya bukan gagal 10.000 kali, tetapi justru
saya berhasil mengetahui bahwa 10.000 cara tersebut tidak berjalan sesuai
dengan yang diharapkan”. Hari ini, attitude
positif dari seorang Thomas Alfa Edison telah membuat perbedaan yang besar dalam
peradaban manusia. Dengan merespon setiap kegagalan sebagai upaya pembelajaran
dan keyakinan untuk berhasil maka kesuksesan tinggal masalah waktu saja.
Kegagalan adalah sukses yang tertunda, bukan?
Dua puluh
tahun yang lalu ketika selesai masa pelatihan selama sebulan sebagai tenaga
penjualan, saya mulai mempraktekan apa yang saya dapatkan selama pelatihan ke
dunia nyata penjualan. Sebagai Sales Engineer baru saya mendapat wilayah
penjualan yang masuk kategori “kering” karena hampir semuanya adalah pelanggan
BSH (Barisan Sakit Hati) akibat ulah tenaga penjualan sebelumnya. Bagaimana
saya menyikapi kondisi tersebut? Saya merespon secara positif. Saya melihat
bahwa kondisi itu memberi saya kesempatan untuk melayani mereka lebih baik
daripada tenaga penjual sebelumnya. Tantangan kedua adalah melawan diri sendiri.
Sebelumnya, selama lima tahun saya adalah wakil kepala sekolah dan guru, yang
dihormati baik oleh guru ataupun murid-murid. Saya lebih banyak didengar
daripada mendengar. Tetapi ketika saya menjadi tenaga penjualan saya harus
menghadapi situasi yang sangat berbeda. Saya harus merendahkan hati untuk lebih
banyak mendengar dibanding berbicara. Saya harus panjang sabar menunggu orang
yang harus saya temui, kadang hingga berjam-jam. Itulah keadaan yang harus saya
terima, tidak mudah memang terutama saat bulan-bulan pertama, namun saya
merespon dengan positif. Apakah semua itu menjamin keberhasilan saya? Ternyata
tidak juga, setidaknya pada tiga bulan pertama. Selama tiga bulan pertama
berturut-turut saya belum bisa mencapai target penjualan yang ditetapkan
walaupun sejak bulan pertama hasil penjualan saya selalu meningkat. Saat
seperti itulah attitude positif
membedakan attitude yang negatif.
Jika attitude saya negatif, saya akan
merasa bahwa memang tidak berbakat sebagai tenaga penjualan, dan tidak lama
kemudian kemungkinan saya akan mengakhiri dengan surat pengunduran diri, dan
itu dalam jangka panjang akan terus berbekas dan mempengaruhi citra diri.
Tetapi, dengan attitude positif saya memandang
ketidakberhasilan tersebut sebagai proses pembelajaran dan saya terus
meningkatkan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang saya lakukan sebelumnya.
Bulan keempat dan seterusnya saya tidak pernah lagi tidak mencapai target
penjualan. Kepuasan pelanggan wilayah penjualan saya terus meningkat, yang
tadinya BSH berubah menjadi BSP (Barisan Puas Hati). Dan hasil insentif
penjualan yang terkumpul pada akhirnya dapat saya gunakan untuk uang muka
pembelian rumah sederhana saya yang pertama, sebagai persiapan rencana berumah
tangga.
Jadi,
ingatlah bahwa tidak penting apa kondisi yang terjadi dalam hidup kita. Bagaimana
kita bersikap terhadap apa yang terjadi dan apa yang kita lakukan kemudian merupakan
hasil langsung dari apa dan bagaimana kita berpikir. Itulah attitude yang akan menentukan sejauh
kita akan mencapai tangga kesuksesan. Seperti yang dikatakan Thomas Jefferson
bahwa tidak ada sesuatu yang dapat menghentikan orang dengan sikap mental yang
tepat dari pencapaian tujuannya, sebaliknya tidak ada satupun di dunia ini yang
dapat membantu orang dengan sikap mental yang salah.
“Nothing can stop the man with the right mental
attitude from achieving his goal; nothing on earth can help the man with the
wrong mental attitude.”
Thomas Jefferson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar