“Cinta
dan Hasrat adalah sayap semangat untuk perbuatan besar”
- Johann
Wolfgang von Goethe-
Suatu ketika, di suatu hari libur,
saya memperhatikan anak saya yang masih remaja begitu asyik di depan
komputernya bermain online game Ninja Saga. Dia betah duduk berjam-jam
menikmati permainan itu, seakan energinya tidak ada habisnya. Saking asyiknya
dia tenggelam dalam dunianya saat itu. Kehadiran saya di belakangnya pun tidak
dia rasakan. Dia baru sadar bahwa saya ada di belakangnya ketika mendengar
suara saya mengingatkan dia untuk makan siang. Saya tersenyum. Saya teringat
dulu ketika saya seusia dia sangat suka sekali membaca buku-buku komik karangan
Kho Ping Hoo. Mulai dari serial Bu Kek Sian Su dan serial-serial
lanjutannya. Biasanya pada saat liburan sekolah saya menyewa sekaligus beberapa
serial komik Kho Ping Hoo, yang
setiap serialnya terdiri atas puluhan buku. Dan saya tenggelam dalam keasyikan
membaca habis buku-buku komik tersebut. Cetakan tulisan dengan huruf yang kecil
dan rapat tidak membuat saya bosan untuk terus membaca. Mulai dari bangun tidur
hingga larut malam saya terus membaca, dengan jeda waktu hanya untuk mandi dan
makan, itu pun sering karena diingatkan oleh ibu saya. Energi yang saya pakai
untuk membaca sepertinya tidak pernah habis. Saya yakin Anda pun pernah
mengalami situasi seperti itu dengan berbagai macam kegiatan. Situasi ketika
Anda tenggelam dalam keasyikan mengerjakan sesuatu yang sangat menyenangkan.
Sebagian mungkin begitu senang sekali bermain sepak bola. Yang lain mungkin
begitu senang bermain bola basket, bermain catur, atau apapun kegiatan itu.
Intinya adalah kita seakan memiliki sumber energi yang tidak habisnya ketika
mengerjakan sesuatu yang merupakan kesukaan (hobby) kita. Waktu seakan
berhenti, seperti yang dikatakan oleh Marcia
Wieder, “When we are doing what we
love, we don’t care about time. For at least at the moment, time doesn’t exist
and we are truly free”. Itulah Passion.
Kamus bahasa Inggris Merriam-Webster’s mengartikan passion sebagai “A strong feeling of
enthusiasm or excitement for something or about doing something”;
“Something
that you enjoy or love doing very much”. Jadi, passion adalah antusiasme yang luar biasa tinggi dalam melakukan
sesuatu. Sesuatu yang Anda benar-benar sukai atau cintai untuk dikerjakan.
Kesuksesan
adalah suatu perjalanan. Perjalanan yang tidak berujung. Suatu kesuksesan merupakan
tempat persinggahan sementara, untuk kemudian melanjutkan perjalanan lainnya.
Seperti halnya pendaki, yang berhenti di tempat persinggahan untuk kemudian
melanjutkan perjalanannya mencapai puncak gunung. Dan setelah menaklukan suatu
gunung, dia akan melanjutkan perjalanannya mendaki gunung lainnya. Dalam
perjalanannya tentu Sang Pendaki memerlukan sumber energi untuk mencapai
sasarannya. Dan sumber energi yang tidak ada habisnya adalah passion. Dengan kata lain, kita harus
memiliki passion agar perjalanan
pendakian menjadi Sang Pemenang dapat terus berlangsung. Ada banyak contoh
mereka yang sukses karena memiliki passion
yang luar biasa di bidangnya. Adele,
pemenang 6 penghargaan di ajang Grammy
Award ke-54 yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles, Amerika
Serikat, 12 Pebruari 2012, sejak awal sudah tahu bahwa musik adalah passion-nya. Saat pertama kali ia
memegang mikrofon, dia menyadari apa yang menjadi panggilan hidupnya. Album
Adele dengan titel “21”, yang di
dalamnya terdapat single “Someone Like
You”, terjual 18 juta kopi. Michael
Jordan menemukan bahwa bermain bola basket adalah passion-nya, dan kita tahu bahwa dia merupakan salah satu pemain
dengan bayaran tertinggi. Dave Lavery,
seorang ahli NASA yang meluncurkan robot ke planet Mars, merasa pekerjaannya
membangkitkan gairah, dan semangatnya yang membuat dia ingin bangun, dan pergi
kerja setiap pagi, dan tidak ingin tidur di malam hari. Steve Jobs, pemilik dan mantan CEO Apple adalah contoh lainnya, dan
masih panjang daftar mereka yang sukses karena menemukan passion-nya sehingga bekerja tanpa kenal lelah seakan memiliki
sumber energi yang tak pernah habis.
Beberapa orang mungkin sudah
menemukan passion mereka sejak kecil,
seperti Adele, sehingga sejak awal dia sudah menekuni hal yang disukainya.
Namun, sebagian lainnya mungkin hingga saat ini merasa belum menemukan passion-nya. Mungkin, itulah kondisi
Anda saat ini. Apa yang Anda kerjakan tidak membangkitkan gairah dan semangat.
Anda merasa bosan dan jenuh terhadap pekerjaan yang Anda lakukan saat ini. Anda
sungguh tidak menyukai apa yang sedang Anda kerjakan dan tidak tahu apa passion Anda. Dalam kondisi seperti itu
teruslah mencari apa yang menjadi passion
Anda. Anda tidak perlu berkecil hati karena sebagian besar dari orang-orang
yang saat ini sukses mengalami hal yang sama sebelumnya. James Cameron, pembuat film Titanic, pada awalnya tidak
mengetahui apa passion-nya. Demikian
pula halnya dengan Anita Roddick
(pendiri Body Shop) dan Jim
Kimsey (America Online, AOL), dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Dalam
pencarian passion, Anda memiliki dua
pilihan. Pertama, cobalah untuk melihat sisi menyenangkan pekerjaan Anda saat
ini dan berusaha untuk mencintainya. Ada kemungkinan dengan mengubah perspektif
Anda terhadap pekerjaan saat ini, Anda justru akan menemukan kesadaran bahwa
ternyata pekerjaan itulah passion
Anda. Pilihan kedua, sementara mengerjakan pekerjaan yang tidak menggairahkan
Anda, kerjakanlah hal-hal yang mungkin dapat membuat Anda bergairah di waktu
luang. Albert Einstein, penemu teori
Relativitas,
sebelumnya adalah pegawai di sebuah kantor paten yang membosankan, karena
sesungguhnya dia lebih menyukai fisika. Sebelumnya, selama dua tahun dia sempat
frustasi karena keinginannya mengajar di universitas tidak terpenuhi. Pekerjaan
di kantor paten itu pun didapatnya atas bantuan teman ayahnya. Posisinya adalah
asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, dia
menilai pendaftaran paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika.
Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan
hasil kerja mereka. Di sela-sela waktu kerjanya dia menulis empat artikel yang
memberikan dasar bagi fisika modern, dan sejarah mencatat Albert Einstein sebagai fisikawan besar dunia.
Jadi, ketika Anda telah
menemukan passion, Anda akan
melakukannya dengan hasrat yang bergelora seakan-akan memiliki sumber energi
yang tak ada habis-habisnya. Anda akan rela dan dengan sadar bekerja keras,
fokus dan tekun dan melakukan hal-hal yang membawa Anda menjadi Sang Pemenang.
Tidak peduli jika pada awalnya Anda sepertinya adalah termasuk orang yang
memiliki kemampuan biasa-biasa saja, karena ketika sudah menemukan passion Anda akan melesat dan melesat
jauh mencapai puncak-puncak kesuksesan. Sebagai penutup saya kutip kata-kata John Paul Getty, “Give me a man of just average
ability, but with a deep down burning desire to succed and I will give you a
winner every single time”.
Catatan
- Terima kasih Anda sudah menyempatkan waktu membaca artikel ini. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat silahan berbagi dengan keluarga dan teman Anda, atau berikan komentar pada kotak yang telah disediakan.
- Bila Anda ingin secara otomatis mendapat artikel-artikel terbaru dari blog ini di email Anda, silahkan klik “Joining this site” pada bagian kanan atas tampilan blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar