There is no “Right” way of doing something
“Wrong” – Stephen C. Phillips
Adalah Rudy Kurniawan, pedagang dan kolektor minuman anggur (wine), yang membuat heboh negera Paman
Sam, khususnya komunitas penggemar dan kolektor wine di Amerika Serikat. Rudy Kurniawan, orang Indonesia, ditangkap
FBI pada hari Kamis, 8 Maret 2012 yang lalu atas tuduhan menjual wine palsu (Kompas, 10 Maret 2012) atas laporan miliarder William Koch yang membeli 5 botol wine palsu senilai US$ 75 ribu atau sekitar Rp 684 juta dari kurun
2005-2006. Tergelitik rasa ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok Rudy
Kurniawan, saya googling namanya dan
muncullah hasil 1.500.000 tautan yang terkait dengan nama Rudy Kurniawan!
Sebagian besar tautan itu berisi berita mengenai penangkapannya oleh FBI.
DetikNews menuliskan, Rudy, pria berusia 35 tahun kelahiran
Jakarta, diperkirakan masuk ke AS sekitar tahun 1995 dengan visa pelajar, namun
setahun kemudian dia drop-out. Sekitar
tahun 2000, Rudy mulai membeli dan mengumpulkan wine yang termasuk kategori langka, yaitu Bordeaux dan Burgundy
yang bernilai puluhan juta per botolnya. Disebutkan Rudy, mengucurkan jutaan
dollar Amerika Serikat setiap bulannya untuk membeli dan mengkoleksi wine-wine tua. Pembelian yang dilakukan
Rudy melejitkan harga wine tua.
Banyak orang-orang kaya yang mulai berebut membelinya. Rudy pun mulai menjual koleksi
wine- nya. Sebotol Chateau Lafleur, berlabel
tahun 1949, pada pelelangan di rumah lelang The Acker, Merall & Condit Company (AMC) di New York pada 23
April 2005 berhasil dijual dengan harga hampir seratus juta rupiah. Bahkan sebotol
Chateau Petrus, berlabel 1947 dihargai US$ 30.000! Dikabarkan, pada tahun 2006,
Rudy berhasil meraup US$ 35 juta dari penjualan koleksinya.
Rudy Kurniawan (Los Angeles Times) |
Sejauh itu, gambaran sosok
Rudy Kurniawan adalah gambaran sukses seorang kolektor wine, yang menikmati gaya hidup orang sukses di megapolitan di
negara Paman Sam. Namun, akhir dekade lalu merupakan ujung dari kesuksesannya.
Dilaporkan, sepanjang tahun 2007 Rudy berhutang US$ 7,4 juta pada balai lelang
AMC. April 2007, dia bermaksud menjual wine
Le Pin pada balai lelang Chrisitie’s. Namun dibatalkan karena Christie’s
menemukan bahwa wine tersebut palsu.
Awal 2008, Rudy meminjam uang sebesar US$ 3 juta pada anak perusahaan Emigrant
Bank. Di tahun yang sama, Rudy berniat melelang wine Ponsot melalui balai lelang AMC. Namun, kembali penjualan
tersebut dibatalkan oleh AMC karena wine
tersebut adalah palsu. Awal 2009, pihak Emigrant Bank mendaftarkan gugatan ke Pengadilan
Negeri di New York atas kegagalan Rudy membayar pinjamannya. September 2009,
miliarder AS William Koch mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tinggi
California karena mendapati 5 botol wine yang dibelinya melalui lelang dan
penjualan privat dari AMC adalah palsu. Dan minggu lalu, Rudy Kurniawan
ditangkap dan ditahan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat.
Terlepas apakah nantinya
dakwaan-dakwaan terhadap Rudy Kurnawan itu terbukti atau tidak, satu hal yang
perlu selalu diingat bahwa kegagalan bersifat sementara, demikian juga
kesuksesan yang dibangun atas ketidakjujuran. Sepandai-pandainya tupai
melompat, sekali waktu ia akan jatuh juga. Kesuksesan Sang Pemenang sejati (The
Real Winner) dibangun di atas pondasi batu karang, yaitu
karakter-karakter kuat yang baik (lihat artikel saya “The Flower of Character”). Kesuksesan yang dibangun di atas
pondasi pasir akan lenyap tersapu ketika badai menerpa. Kehormatan, integritas,
dan harga diri adalah milik kita. Dan tidak seorangpun yang dapat merenggutnya
dari kita, kecuali kita sendiri yang mencampakkannya.
Catatan
- Terima kasih Anda sudah menyempatkan waktu membaca artikel ini. Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat silahan berbagi dengan keluarga dan teman Anda, atau berikan komentar pada kotak yang telah disediakan.
- Bila Anda ingin secara otomatis mendapat artikel-artikel terbaru dari blog ini di email Anda, silahkan klik “Join this site” pada bagian kanan atas tampilan blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar